RSS

Arsip Harian: 5 Desember 2009

FAHMILAWA (sebuah persahabatan)



Membuka catatan kenangan masa lalu sewaktu masih duduk di bangku SMAN 3 Sukabumi,  cerita tentang sebuah persahabatan. Sudah lupa bagaimana awalnya, lupa pula siapa pencetus idenya… yang masih tersisa dalam ingatan, adalah momentum kebersamaan yang terjalin indah di sisa-sisa waktu bell sekolah. Maka terbentuklah sebuah kelompok persahabatan yang kemudian di beri nama sesuai dengan potongan nama-nama anggotanya. FAHMILAWA (FAuzi, Herni, Maria, Irma, LAni, WAhyu), sebuah kelompok remaja pencari identitas diri dalam habitat MIX alias campuran.

Namanya juga sebuah komunitas, baik kecil maupun besar pasti akan mempunyai cerita. Bisa sedih, bisa bahagia, bisa bermuatan persahabatan sejati, bisa juga menimbulkan benih cinta, atau bisa berakhir begitu saja….. FAHMILAWA-pun tak lepas dari nuansa suka dan duka, harmonisasi antara tawa dan air mata, telah menjadikan komunitas ini menjadi kian dewasa dimasanya. Tiada hari tanpa saling sapa, saling lempar senyum, sampai saling lempar kertas bekaspun pernah terjadi. Nuansanya lebih pada rasa bahagia dan membahagiakan.

Namun waktu tak selamanya berpihak pada kebersamaan. Ada saat dimana rasa cinta ikut bicara, dalam kadar tertentu tentu saja menjadi bumbu penyedap yang menggairahkan. Tapi pada saat terkena hipnotis kata “love is blind”, maka arti sebuah persahabatan menjadi nomor dua di bawah sang cinta. Andai saja betul ada rasa yang tersembunyi diantara anggota, sebenarnya sah-sah saja. Tapi sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada satu anggotapun yang pernah menyatakan diri terkena panah asmara ataupun melepaskan panah asmara. Bibir bisa bicara lain untuk menutupi rasa, tapi hati tak mungkin bisa berdusta. Lalu adakah dusta cinta diantara anggota FAHMILAWA…???

Tak, tahulah. Yang sangat jelas dan sebenarnya menjadi rahasia kecil bagi anggota FAHMILAWA yang lain, bahwa ada cinta yang bersemi di luar dari FAHMILAWA.  Cinta itu membuat rasa gamang dan bercabang, antara nilai-nilai persahabatan di bandingkan dengan rasa cinta yang di beri judul ” atas nama masa depan”. Sebuah pilihan yang tidak mengenakkan, karena vonis harus jatuh pada satu bagian. PERSAHABATAN atau CINTA  ???.

Rasa cinta rupanya menang untuk sesaat, atas nama rasa sayang dan meredam rasa cemburu yang sangatlah besar, maka dengan penuh rasa getir mencoba menjauh dari kamunitas persahabatan. Rasa kecewa dan penuh tanda tanya, tergambar jelas di raut wajah anggota …HMILAWA, karena tanpa huruf FA maka FAHMILAWA menjadi tak ada. Besok lusa akan menjadi bagian dari sejarah dan kenangan semata.

Semenjak itulah aku, tak pernah lagi berlabuh dalam satu perahu dengan MANTAN anggota FAHMILAWA. Karena cinta telah menjadi penganti suasana yang pernah tercipta di FAHMILAWA. Kita memang cuma berdua, tapi terasa begitu sesak ketika ada cinta diantaranya. Kita memang tertawa berdua, tapi gemanya mampu menutupi riuh rendah suara murid sekelas yang ditinggal gurunya. Kita memang cuma jalan berdua, tapi dunia terasa milik kita berdua. Apa coba yang tak bisa dilakukan cinta…???

Masih ingatkah pada lagu “CINTA DI SEKOLAH”..??? … ada bait yang berbunyi seperti ini…

…cinta di sekolah, seindah rumputan

bercumbu dengan mentari,

suatu lukisan, puisi pelangi

indah-indah hayali…..

Tapi, jangan pula lupakan bait reff. ini…..

…rumput-rumput di halaman

sekolah kita,

kini kering di cium mentari,

musnah pula cinta kita…….

Dan cintapun usai, tak lagi utuh. Sementara gerbong komunitas persahabatan sudah berganti lokomotif menjadi WHILIRAMANDA… dengan tanpa FA diantaranya. Aku tak pernah menyalahkan rasa cinta yang tumbuh tak terduga, atau nilai persahabatan yang di pupuk sejak semula. Aku juga tak mungkin mengemis menjadi bagian dari WHILIRAMANDA. Bagiku lebih baik pernah terjatuh, karena pernah mencoba…. and after that, i’m like the lonely climber.

20 tahun kemudian

Kutemukan kembali …HMILAWA lewat komunitas sosial di internet. Rasa senang yang membuncah, tercurah bagai sang kelana menemukan oase di tengah padang tandus. Tak perlu-lah ada FAHMILAWA jilid 2, toh… rasa persahabatan sebenarnya selalu ada.  Yang tetap menjadi sebuah pertanyaan adalah, adakah rasa cinta yang bersemi antara anggota FAHMILAWA…???, dari siapa…???, untuk siapa…??? Bisakah kita saling membuka hati di usia menjelang 40 ini…??? ataukah akan kita simpan rapi sebagai rahasia kecil kita di saat masih duduk di bangku SMA …???. The end.

Tulisan ini dipersembahkan untuk Herni, Maria, Irma, Lani dan Wahyu. Terima kasih atas persahabatan yang telah terjalin manis selama ini.



 
5 Komentar

Ditulis oleh pada 5 Desember 2009 inci Curhat